“Saya ini lahir 1969 di Tanah Abang. Saya putra asli Tanah Abang. Enggak ada preman di sini. Harusnya Ahok lebih memilih menggusur para pekerja seks komersial (PSK) yang ada di Bongkaran daripada urus PKL,” kata Salim kepada Okezone, Sabtu (27/7/2013).
Habib Selon -sapaan Habib Salim Alatas- menegaskan
seharusnya mantan Bupati Belitung Timur itu mencari solusi atas PSK yang
berkeliaran daripada menggusur PKL. Salim mengungkapkan aktivitas para PSK
tersebut letaknya justru tidak jauh dari kantor pemerintahan, namun belum ada
tindakan.
“Di sana banyak PSK yang berkeliaran. Bahkan saat bulan
puasa seperti sekarang. Kalau kami yang sweepingnanti kami malah dikira
anarkis. Kita tunggu aksi pemerintah selama Ramadan ini, jika tidak segera
bergerak maka kami yang akan bergerak,” terangnya.
Lebih lanjut, Habib Selon menilai seharusnya Ahok lebih bisa
menghargai para PKL karena mereka mencari nafkah dengan cara halal. Menurutnya,
membludaknya PKL hingga memenuhi badan jalan juga hanya terjadi saat Ramadan
saja.
“Mereka mencari nafkah halal sekali selama Ramadan saja.
Namun begitu, mobil juga masih bisa melintas. Biarlah mereka mencari
penghidupan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya,” ujarnya.
Salim juga menilai, Ahok bersikap berlebihan karena
mengancam mengusir tanpa musyawarah terlebih dahulu. Seharusnya, kata Salim,
Ahok duduk bersama dengan para PKL untuk mencari titik temu sebelum
mengeluarkan pernyataan menggusur.
“Ahok ini terlalu lebay, terlalu alay. Main gusur saja.
Mestinya dia dududk bareng dulu dengan PKL, ngobrol, hingga ditemukan solusi.
Bukan asal main gusur aja. FPI akan terus memantau jika penggusuran itu
benar-benar dilakukan,” tegasnya.
Seperti diberitakan, penataan pasar Tanah Abang terus menuai
polemik. Para pedagang kaki kima menolak dipindahkan ke Blok G Tanah Abang
lantaran mereka menganggap lokasi tersebut tidak strategis untuk berjualan dan
jauh dari pembeli.
Sumber : http://jakarta.okezone.com/read/2013/07/27/500/843318/fpi-ahok-tak-perlu-urus-pkl-urus-psk-saja