Pilkada identik dengan suasana yang serius dan menegangkan, bagaimana tidak milyaran uang di keluarkan untuk memuluskan para calon kepala daerah untuk duduk di singgasana kerajaan, sehingga ketegangan dan cemas hadir di setiap perasaan semua orang, baik itu calon bupatinya, pendukungnya bahkan pantia tps juga ikutan tegang.
Tapi tahun ini ketegangan tersebut sedikit terobati dengan adanya hal-hal lucu yang mewarnai pilkada serentak tahun ini, dan kelucuan ini kami hadirkan di artikel yang kami ambil dari Sumber merdeka.com
Kawanan lebah tiba-tiba saja
mengamuk menyerang sehingga membuat petugas KPPS dan warga yang ingin
mencoblos kocar-kacir. Akibatnya, pencoblosan di TPS Jalan Masdulhak,
Medan, sempat terhenti.
"Adalah sekitar 10 menit lebah menyerang," kata Janfiterson Saragih, seorang petugas Panitia Pengawas Lapangan (PPL).
Kawanan lebah yang menyerang TPS itu diduga berasal dari salah satu pohon di sekitar lokasi itu. Beberapa petugas KPPS dan warga yang tengah berada di bawah tenda TPS kena sengatan.
Setelah kawanan lebah pergi dari TPS, petugas KPPS dan PPL kembali ke sana. Warga pun kembali lagi mencoblos. Suasana di TPS itu sudah kembali normal. Untuk mencegah kembalinya lebah, petugas KPPS dan PPL bersama warga mengasapi pohon yang diduga menjadi tempat lebah bersarang.
Lalu insiden juga menimpa calon Bupati Karawang nomor urut tiga, Ahmad Zamakhsyari alias Zimmy, berpasangan dengan calon Bupati Cellica Nurrachadiana. Unggul dalam hitung cepat, mereka pun merayakannya.
Keduanya diarak mengelilingi sejumlah ruas jalan di Kecamatan Telagasari, Karawang. Saat berdiri di atas kendaraan, Zimmy tak henti-hentinya meneteskan air mata. Bahkan hingga di rumah pribadinya di Kampung Pulo Gadung, Kecamatan telagasari, dia nyaris tak bisa berjalan dan hampir jatuh pingsan.
Tak berlangsung lama, ribuan warga yang telah menunggu dan menyanjung Zimmy langsung menyerbunya buat mengucapkan selamat.
Di Depok, panitia sengaja berpenampilan menarik untuk menarik para warga datang ke TPS.
Di TPS 11 seluruh petugasnya memakai pakaian adat Betawi. Tercatat hanya 185 pemilih dari total 362 pemilih. Saat ini perhitungan sudah dimulai.
Di TPS 11 ini, para petugas laki-laki memakai beskap Betawi, kain kecil di pinggang sebagai pengikat dan peci. Sedangkan petugas KPPS wanitanya memakai baju kebaya Encim.
Sedangkan di TPS 10, 12 dan 13 memakai pakaian berupa baju koko, sarung dan peci. Pemandangan berbeda juga terlihat di TPS 14. Para petugas memakai batik. Tapi sayangnya tetap saja TPS sepi.
"Adalah sekitar 10 menit lebah menyerang," kata Janfiterson Saragih, seorang petugas Panitia Pengawas Lapangan (PPL).
Kawanan lebah yang menyerang TPS itu diduga berasal dari salah satu pohon di sekitar lokasi itu. Beberapa petugas KPPS dan warga yang tengah berada di bawah tenda TPS kena sengatan.
Setelah kawanan lebah pergi dari TPS, petugas KPPS dan PPL kembali ke sana. Warga pun kembali lagi mencoblos. Suasana di TPS itu sudah kembali normal. Untuk mencegah kembalinya lebah, petugas KPPS dan PPL bersama warga mengasapi pohon yang diduga menjadi tempat lebah bersarang.
Lalu insiden juga menimpa calon Bupati Karawang nomor urut tiga, Ahmad Zamakhsyari alias Zimmy, berpasangan dengan calon Bupati Cellica Nurrachadiana. Unggul dalam hitung cepat, mereka pun merayakannya.
Keduanya diarak mengelilingi sejumlah ruas jalan di Kecamatan Telagasari, Karawang. Saat berdiri di atas kendaraan, Zimmy tak henti-hentinya meneteskan air mata. Bahkan hingga di rumah pribadinya di Kampung Pulo Gadung, Kecamatan telagasari, dia nyaris tak bisa berjalan dan hampir jatuh pingsan.
Tak berlangsung lama, ribuan warga yang telah menunggu dan menyanjung Zimmy langsung menyerbunya buat mengucapkan selamat.
Di Depok, panitia sengaja berpenampilan menarik untuk menarik para warga datang ke TPS.
Di TPS 11 seluruh petugasnya memakai pakaian adat Betawi. Tercatat hanya 185 pemilih dari total 362 pemilih. Saat ini perhitungan sudah dimulai.
Di TPS 11 ini, para petugas laki-laki memakai beskap Betawi, kain kecil di pinggang sebagai pengikat dan peci. Sedangkan petugas KPPS wanitanya memakai baju kebaya Encim.
Sedangkan di TPS 10, 12 dan 13 memakai pakaian berupa baju koko, sarung dan peci. Pemandangan berbeda juga terlihat di TPS 14. Para petugas memakai batik. Tapi sayangnya tetap saja TPS sepi.